Festival Hari Bumi 2025, Ketua Yayasan Hijau Daun Mandiri : Sarana Edukasi Masyarakat


Foto:Endang Pertiwi, ketua Yayasan Hijau Daun Mandiri bersama Irma menunjukan daun pisang sebagai pengganti kemasan sekali pakai (Foto:Rohman)

KEDIRI||KABARZINDO.com-
Ribuan anggota Komunitas Pencinta Lingkungan yang berada di wilayah Kediri Raya mengikuti Festival Hari Bumi 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Hijau Daun Mandiri, di Jalan Terusan Anjasmoro, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri pada Sabtu (03/05/2024).

Festival Hari Bumi tersebut berlangsung dari pagi hingga sore dan di isi oleh berbagai kegiatan, mulai dari Pasar Zero Waste, Konser Lingkungan, Workshop, Diskusi Sampah Bencana dan Ketahanan Pangan, hingga Nonton Bareng (Nobar) Film Lingkungan 'Lakardowo'.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, kegiatan ini melibatkan berbagai unsur pecinta lingkungan di Kediri Raya. Mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Siswa Pecinta Alam (Sispala), Komunitas lingkungan bank sampah, termasuk Perwakilan PKK di Kota Kediri.

Endang Pertiwi, Ketua Yayasan Hijau Daun Mandiri, saat dikonfirmasi dilokasi acara menuturkan bahwa, kegiatan ini merupakan agenda setiap tahun. Kegiatan ini, kata dia, merupakan salah satu cara sarana edukasi kepada masyarakat agar meninggalkan kemasan plastik sekali pakai.

"Hari ini kita juga melibatkan instansi Pemerintah Daerah. Mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Ketahanan Pangan juga BPBD. Tadi kita berdiskusi tentang Sampah, Bencana dan Ketahanan Pangan," ujar Endang Pertiwi.

Menurut Endang, ada keterkaitan yang sangat erat antara sampah, bencana dan Ketahanan Pangan. Jika ada sampah, kata Endang, ada potensi bencana, dan jika bencana terjadi maka akan menggangu ketahanan pangan.

"Alhamdulillah berdasarkan hasil diskusi dan dialog tadi, ada kesamaan frekuensi (dengan Pemerintah) untuk bersama-sama lebih intensif memberi edukasi kepada masyarakat dan waspada terhadap tiga macam tadi (sampah, bencana dan Ketahanan Pangan)," lanjut Endang.

Disinggung terkait pelibatan UMKM, endang kembali menjelaskan bahwa pelibatan UMKM ini juga dalam rangka mengkampanyekan perubahan perilaku penggunaan kemasan plastik sekali pakai.

"Kita mengajak teman-teman yang juga peduli terhadap lingkungan, teman-teman yang mulai meninggalkan kemasan plastik sekali pakai, mereka para pedagang, ada yang pedagang kecil pinggir jalan, ada catering, ada juga yang memang sudah berjualan dan punya produk terkenal, tetapi mereka mau meninggalkan kemasan-kemasan praktis sekali pakai," ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Endang ini juga mengapresiasi kepada seluruh pengisi acara, yang dengan sukarela ikut ambil bagian dalam mensukseskan Festival hari Bumi 2025 ini.

"Kita merangkul semua komunitas, apalagi ini kebanyakan anak muda, semangatnya luar biasa, mereka juga mau belajar bagaimana harus mulai meninggalkan kemasan plastik," imbuhnya.

Festival Hari Bumi ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi pelaku UMKM yang terlibat, salah satunya Irma, warga Kelurahan Bujel yang ikut ambil bagian dalam pasar Zero Waste.

Perempuan berusia 26 tahun yang sejak tahun 2019 sudah berjualan siomay dengan dibungkus daun pisang ini dagangannya laris manis sebelum tengah hari.

"Biasanya saya berjualan mulai jam 11 siang, Alhamdulillah ini sudah habis," ucapnya.
 
Irma mengaku, menggunakan daun pisang sebagai bungkus Siomay yang ia jual agar tidak menjadi sampah, selain itu, daun pisang juga banyak tumbuh disekitar tempat dia tinggal.

"Sedikit agak ribet sih, tapi tidak menjadi sampah, dan yang lebih penting lagi tidak usah beli," tukasnya.

Reporter:mad


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia