SIDOARJO||KABARZINDO.com- Masih banyak yang belum mengetahui bahwa di Sidoarjo terdapat gedung tua yang sangat bersejarah dan menjadi saksi bisu perjuangan para kiai dan santri dalam pertempuran 10 November 1945.
Gedung sejarah yang bertuliskan "Markas Oelama (MBO) yang berlogo Nahdlatul Ulama (NU) berada di Jalan Satria, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini, bangunannya sangat memprihatinkan dan tidak terawat.
Dulu gedung itulah, para ulama, kiai dan santri menggelar rapat atau pertemuan untuk mengatur strategi perang dan menjadi tempat ‘penggemblengan’ para pejuang untuk melawan penjajah.
Ahmad Ghozali, salah seorang penjaga bangunan cagar budaya itu mengisahkan bahwa dulu bangunan itu adalah sebuah rumah milik Haji Rois. Dari ceritanya, KH Bisri Syansuri atas perintah KH Hasyim Asy’ari berkumpul di rumah itu untuk mengatur strategi pertempuran. Tempat ini juga sempat menjadi persinggahan KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah selaku pemimpin komando barisan pasukan Hizbullah-Sabilillah menjelang perang 10 November 1945.
Sampai di sini, kita tahu, bangunan ini sarat makna dan memiliki nilai sejarah yang amat besar; para muassis, pendiri Nahdlatul Ulama berkumpul di tempat ini, dan menjadi sebuah markas besar bagi para ulama serta santri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Sayang, kondisi bangunan itu makin memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Bangunan berciri khas Belanda ini dindingnya sudah terkelupas di sana-sini. Batu bata merahnya pun tampak menyapa setiap mata yang memandang. Rangka atapnya tampak ringkih dan rawan ambruk. Bahkan sebagian tembok bagian belakang pun sudah roboh.
“Sudah tua sekali. Atapnya bocor kalau hujan, lantainya juga banjir jika hujannya deras. Ya, kondisinya sekarang seperti ini. Eman (sayang) sebenarnya,” ujar Ghozali, seperti dilansir Jawa Pos.
Ghozali menambahkan bangunan bersejarah itu perlu direnovasi sebab kondisinya yang sudah mengkhawatirkan dan membahayakan.
“Sebenarnya bangunan ini membahayakan, banyak yang hampir runtuh,” kata Ghozali.
Untuk itu, pada momen Hari Santri Nasional tahun 2023 ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur membentuk Tim Renovasi dan Revitalisasi Gedung MBO. Misi utamanya adalah menyelamatkan serta melestarikan gedung yang sangat bersejarah ini, sebagai bagian penting untuk edukasi generasi masa depan tentang perjuangan para kiai, santri dan rakyat Indonesia melawan penjajah.
NU Care-LAZISNU PWNU Jawa Timur mengajak para dermawan, #SahabatPeduli untuk bersama-sama mewujudkan misi mulia ini dengan bersedekah. Tentunya sedekah dari #SahabatPeduli akan menjadi amal jariyah yang pahalanya berlipat ganda dan tidak terputus. Saudara semua dapat menyalurkan sedekah jariyahnya dengan cara klik link dibawah ini 👇
https://nucare.id/program/renovasimbo
reporter :red
Sumber :NU Care-LAZISNU PWNU Jatim