Penggiat Budaya Mojokerto Dampingi Rombongan Universitas Brawijaya Malang Menggali Sejarah Peradaban Majapahit


Kepala Desa Trowulan, memberikan cinderamata berupa simbul bendera Surya Majapahit kepada Prof Bambang Supriyono.foto:tim

MOJOKERTO||KABARZINDO.com- 
Rombongan dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya Malang, lakukan kunjungan ke tempat sejarah untuk menggali peradaban Kerajaan mojopahit yang berada di  Desa Trowulan Kabupaten Mojokerto. 

Rombongan yang di pimpin oleh Profesor Bambang Supriyono dari Universitas Brawijaya Malang ini,tiba di balai desa Trowulan yang berdekatan dengan lokasi sejarah. 

Dalam melakukan ekspedisi ini rombongan didamping oleh salah satu penggiat sejarah dari Padepokan Sambung Roso Mojopahit (SRM) yang akan membantu untuk menggali sejarah Majapahit.

Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya, 
Profesor Bambang Supriyono mengatakan bahwa tujuan diadakan kunjungan ini adalah program study banding untuk mengkaji sejarah Majapahit dan Nama Brawijaya. 

"Trowulan Kabupaten Mojokerto, adalah tempat jujukan kami untuk melakukan penelitian dan menggali Makna dari Sejarah Nusantara yaitu Majapahit, kunjungan ini bertujuan untuk Menyusun kurikulum Kebrawijayaan bagi seluruh Mahasiswa di Universitas Brawijaya," ucapnya, Senin (22/1/2024).


Ki Suryo Alam penggiat budaya  Pendiri Padepokan Sambung Roso Mojopahit (SRM) menjelaskan bahwa berdirinya Majapahit pada tahun 1293 dan sebagai raja pertama adalah Raden Wijaya. Nama Brawijaya merupakan nama sebuah dinasti kerajaan yaitu Brawijaya V.

"Setelah menggali berbagai penjelasan, rombongan melanjutkan penelitian ke tiga tempat yang merupakan jejak meninggalan kerajaan Majapahit agar peserta rombongan dapat memahami keterkaitan antara sejarah dengan makna atau filosofinya,jelasnya.


Ki Suryo Alam juga menambahkan, ketiga tempat yang di kunjungi itu antara lain:
Museum Majapahit yang berada di Trowulan, Pedopo Agung, untuk Meneliti Relief Yang Menggambarkan Penobatan Raja Majapahit, Raden Wijaya Dan Gambaran Kehidupan Rakyat Majapahit, dan
Makom Pangung sebuah Petilasan R-Wijaya Saat Menerima Wahyu Keprabon/kenegaraan.
Juga Sangar Songsong Bawono sebagai tempat Bedo, a Para Raja" Majapahit Setelah kerajaan Majapahit berdiri.

"Rombongan bisa melihat secara langsung berbagai jejak peninggalan Majapahit, yang berada di desa Trowulan ini,jelasnya.

Kepala Desa Trowulan Zainul Anwar
menyambut baik kedatangan rombongan Universitas Brawijaya Malang. Zainul Anwar selain kepala desa Trowulan, dirinya juga 
salah satu penggiat budaya yang sangat peduli terhadap sejarah dan budaya majapahit.Hal ini telah dibuktikan pemberian cideramata berupa simbul bendera Surya Majapahit kepada Prof Bambang Supriyono. 

Dalam pemberian cenderamata, Ki Suryo Alam mendampingi Kepala Desa, yang di hadiri mbah As, at mantan juru kunci petilasan Stingil Raden Wijaya, serta para penggiat budaya dari Padepokan Sambung Roso Mojopahit (SRM) Kabupaten Sidoarjo. 

Reporter:tri/red


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia