Gus Peyek memberikan siraman rohani kepada pekerja Pemandu Lagu di sebuah tempat Karaoke keluarga.foto:tri |
SIDOARJO|| KABARZINDO.com- Pemandu lagu atau biasa disebut LC (Lady Companion) seringkali dipandang sebagai profesi yang negatif, meski secara sosial mereka juga sama dengan profesi-profesi yang lain.
Dan yang lebih ironi, selain dianggap negatif oleh masyarakat, profesi mereka juga tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
Padahal jika dirunut lebih jauh, profesi mereka yang berada di dunia hiburan ini ikut menyumbang pajak yang besar kepada pemerintah, akan tetapi keberadaanya sering di marjinalkan.
Saat ngobrol bareng dengan Gus Peyek pengasuh pondok pesantren Panca Warna, di Sebuah tempat Hiburan Karaoke wilayah Taman Pinang Indah Sidoarjo, puluhan pemandu lagu atau LC ini berkeluh kesah tentang profesi yang mereka jalani.
Keberadaan mereka yang dianggap glamour sesungguhnya tidaklah seperti yang dilihat oleh banyak orang. Apalagi penghasilan mereka tidak menentu saat menemani duet untuk bernyanyi bersama relasinya. Selain itu pula mereka juga mendapatkan perlakuan yang tidak senonong juga kekerasan hingga tidak dibayar.Sedangkan kebutuhan hidup mereka terus berjalan.
Menurut Ina salah satu perwakilan LC kalaupun ada pekerjaan yang lebih baik, mereka juga ingin bekerja yang tidak seperti ini. Suka duka sampai menerima kekerasan pun sudah mereka alami juga dan ini sudah resiko yang harus mereka terima.
“Apa tidak ada jalan terbaik buat kami,kita semua juga ingin pekerjaan yang lebih baik. Sukur alhamdulillah dengan adanya kegiatan ngaji juga ngobrol bareng Gus peyek ini, kita bisa mengambil hikmah dan manfaatnya, karena nantinya akan ada solusi buat kami. Insya Allah kita harus bisa menjadi lebih baik lagi," tuturnya sambil meneteskan air mata.
Banyak sekali keluhan yang disampaikan oleh mereka,
Dengan gayanya yang santai namun berisi, Gus Peyek pun menjawab jika nantinya mereka akan mendapatkan hikmahnya. Karena semua ini nggak ada yang kepingin dilihat jelek di dunia karena ini perjalanan hidup untuk menuju tingkat kemuliaan.
“Nanti kita bisa memberikan solusinya. dan apalagi kegiatan pembinaan membimbing dari awal hingga benar-benar bisa mandiri
ini akan berkelanjutan,yang nantinya kita jadwalkan setiap sebulan sekali yang akan menjadi bekal mereka untuk masa depannya," ucapnya kepada mbak-mbak LC, Sabtu (18/5/2024) malam.
Saat ditanya wartawan mengapa Gus Peyek mau mengadakan acara ngaji dan ngobrol bareng dengan para LC ini, diapun menegaskan bahwa malam ini adalah kegiatan positif, sebagai awal dan akhir untuk melakukan Istiqomah, menyentuh hati. Dengan tujuan untuk menyongsong masa depan.
Ia pun ingin mendengar segala keluh kesah saudara kita yang berprofesi pemandu lagu ini.
Sebagai orang dengan basic pesantren Gus Peyek tidak ingin orang hanya menganggap hanya mengurusi masalah keagamaan saja, akan tetapi dia ingin menunjukkan nilai keagamaan yang paling substansi adalah juga memperhatikan nilai-nilai pada kemanusiaan.
Hal senada juga disampaikan H. Mursidi selaku tokoh masyarakat juga Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) di Sidoarjo, menyampaikan,
Nilai agama yang sesungguhnya adalah sejauh mana kita memperhatikan dan menghormati manusia yang lain dengan cara apa saja. Termasuk memperhatikan keluh kesah para pekerja pemandu lagu ini, salah satunya adalah perlindungan bagi mereka.
Selain itu memikirkan bagaimana mereka bisa mendapatkan nilai tambah dari pekerjaan saat ini melalui kegiatan lain, seprti UMKM,atau menjadi pengusaha kecil.
"Saya bersama Gus Peyek mempunyai tujuan untuk menyongsong masa depan mereka dengan memberikan tausiyah, bimbingan dan pembinaan. Makanya itu nanti akan dibuatkan grup whatsapp, sebagai alat komunikasi kita agar tidak putus sampa disini," tegas abah Mursidi.
Di penghujung akhir kegiatan ini, para pemandu lagu/LC pun merasakan kebutuhannya untuk mendapatkan siraman rohani.
Reporter:red/tri