SIDOARJO||KABARZINDO.com-
Debat publik pertama untuk pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sidoarjo 2024 berlangsung. Acara ini mempertemukan dua pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan yang dijadwalkan pada Rabu, 27 November 2024.
Debat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masing-masing pasangan calon menyampaikan visi dan misi mereka dalam memimpin Sidoarjo lima tahun ke depan. Setiap kandidat diberi waktu untuk menjawab pertanyaan terkait isu-isu penting seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan.
Pasangan calon nomor urut 1 dan 2 terlihat antusias dan siap memaparkan program unggulan mereka untuk menarik simpati masyarakat Sidoarjo. Debat berlangsung dengan tertib dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta disiarkan secara langsung.
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin dan Edy Widodo (SAE) tampil meyakinkan dalam debat perdana KPU Sidoarjo di Fave Hotel, Sabtu (19/10/2024) malam. Paslon nomor urut 2 ini siap menjadikan APBD sebagai garda terdepan menjadi solusi permasalahan masyarakat yang merata untuk 754 dusun di Kota Delta.
Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin mengatakan anggaran Rp 300 – 500 juta perdusun digunakan untuk berbagai masalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Sidoarjo di tingkat lingkungan paling bawah. Termasuk, pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan.
“Anggaran Rp 300-500 juta perdusun itu diambilkan dari APBD. Sejak awal kami gaungkan APBD sebagai solusi permasalah masyarakat Sidoarjo. Realisasinya, tentu melalui Musrenbang Dusun (Musdus) dan administrasi negara yang disyaratkan. Kami yakin, fokus program ini dapat menjadikan Sidoarjo bangkit dan berdaya saing dengan daerah lain,” ujar Cabup Sidoarjo yang akrab disapa Mas Iin ini.
Mas Iin menjelaskan APBD Kabupaten Sidoarjo pertahun mencapai Rp 5,2 triliun dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah lebih dari Rp 1,2 triliun. Menurutnya, jika dikalkulasi untuk anggaran perdusun diperkirakan hanya menelan anggaran APBD Rp 400 miliar, jika dihitung dari seluruh dusun di Sidoarjo.
“Program ini, tentu memangkas birokrasi yang begitu panjang. Kami yakin, masyarakat di dusun dan desa mampu memanfaatkan program itu. Khususnya, untuk ekonomi kerakyatan makin bergeliat,” ungkap mantan anggota DPRD Sidoarjo dan DPRD Jatim ini.
Mas Iin menambahkan, keberadaan anggaran perdusun itu dapat membantu warga dalam membangun fasilitas publik yang dibutuhkan. Berbeda dengan proyek lainnya yang sudah diplot dari atas, proyek yang dibiayai dengan dana dusun itu bisa ditentukan sendiri oleh warga baik jenis maupun alokasi dananya.
“Rakyat yang memutuskan apa yang mau dibangun. Sumber daya, termasuk tenaga kerja dan material juga dicarikan yang tersedia di desa setempat. Sehingga bisa membantu perekonomian warga, dari rakyat, oleh rakyat sekaligus untuk rakyat,” tegasnya.
Sementara Mas Iin menegaskan program anggaran Rp 300 – 500 juta perdusun itu memberikan keleluasaan kepada unit terkecil di pemerintah untuk menjalankan kewenangan dusun atau desa itu.
Pasangan calon nomor urut 1 Subandi-Mimik Idayana tampil epik dan lugas dalam menjawab setiap pertanyaan.Seperti saat menjawab pertanyaan dari pasangan calon nomor urut 2 Achmad Amir Aslichin tentang membangun Sidoarjo metropolitan dan inklusif. Calon Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan bahwa pihaknya akan membuat grand design pembangunan Kota Delta dalam 5 tahun ke depan.
Grand design atau masterplan tersebut yang akan menuntun arah pembangunan di masing-masing wilayah kecamatan sesuai dengan potensi yang dimiliki, jadi tidak hanya sekedar bangun, tapi ada tujuan yang jelas.”Pembangunan Sidoarjo metropolitan dan inklusif ini kami akan melibatkan semua pihak, kami akan merangkul semua pihak untuk bersama-sama membangun Sidoarjo yang lebih baik dan tidak kalah dengan kabupaten lain,” Kata Subandi disambut tepuk tangan dan teriakan BAIK,BAIK,
Antara Subandi dan Mimik nampak berbagi peran. Artinya, keduanya menguasai program dan punya kecakapan dalam menjawab pertanyaan. Subandi menjawab, Mimik melengkapi. Subandi memaparkan, Mimik menegaskan.