SIDOARJO||KABARZINDO.com-Suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat jelas saat panen padi dilaksanakan di lahan seluas 1,5 hektar milik Kelompok Tani Tirto Adi di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan panen yang berlangsung pada Jumat (18/4) pukul 17.15 WIB ini turut didampingi oleh Sertu Obin Latif, Babinsa Koramil 0816/06 Tanggulangin, bersama tim dari BULOG, BPP, dan PPL Kecamatan Tanggulangin.
Kehadiran para pendamping dari berbagai unsur ini merupakan bagian dari program Serapan Gabah Petani (Sergap), yang menjadi salah satu bentuk konkret sinergi antara TNI, pemerintah, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Padi jenis Ciherang yang dipanen menggunakan mesin Kombi menghasilkan gabah kering panen (GKP) sebanyak 8,549 ton. Seluruh hasil panen dibeli langsung oleh BULOG dengan harga Rp6.500/kg, memberikan kepastian pasar dan harga yang layak bagi petani.
Sertu Obin Latif menjelaskan pentingnya pendampingan seperti ini. “Kami hadir bukan hanya untuk mengawal proses panen, tetapi juga memastikan hasil jerih payah para petani dapat terserap dengan baik oleh BULOG. Ini adalah komitmen kami, para Babinsa, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Sertu Obin dengan penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa peran aktif Babinsa di lapangan merupakan representasi nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. “Kami ingin para petani merasa didukung dan tidak berjalan sendiri. Dengan adanya kepastian pembelian hasil panen, para petani akan semakin termotivasi untuk terus menanam dan meningkatkan produktivitasnya,” imbuhnya.
Kegiatan ini bukan hanya mencerminkan kerja sama strategis lintas sektor, tapi juga menjadi bukti bahwa keberhasilan sektor pertanian merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara petani, pemerintah, TNI, dan lembaga pendukung lainnya.
Panen kali ini menandai tidak hanya keberhasilan musim tanam, tetapi juga keberhasilan membangun kepercayaan dan harapan para petani, bahwa hasil kerja keras mereka mendapat tempat yang layak di negeri sendiri.Babinsa Bersama BULOG Dampingi Panen di Ketegan, Wujud Nyata Sinergi untuk Ketahanan Pangan
Sidoarjo, 18 April 2025 – Suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat jelas saat panen padi dilaksanakan di lahan seluas 1,5 hektar milik Kelompok Tani Tirto Adi di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan panen yang berlangsung pada Jumat (18/4) pukul 17.15 WIB ini turut didampingi oleh Sertu Obin Latif, Babinsa Koramil 0816/06 Tanggulangin, bersama tim dari BULOG, BPP, dan PPL Kecamatan Tanggulangin.
Kehadiran para pendamping dari berbagai unsur ini merupakan bagian dari program Serapan Gabah Petani (Sergap), yang menjadi salah satu bentuk konkret sinergi antara TNI, pemerintah, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Padi jenis Ciherang yang dipanen menggunakan mesin Kombi menghasilkan gabah kering panen (GKP) sebanyak 8,549 ton. Seluruh hasil panen dibeli langsung oleh BULOG dengan harga Rp6.500/kg, memberikan kepastian pasar dan harga yang layak bagi petani.
Sertu Obin Latif menjelaskan pentingnya pendampingan seperti ini. “Kami hadir bukan hanya untuk mengawal proses panen, tetapi juga memastikan hasil jerih payah para petani dapat terserap dengan baik oleh BULOG. Ini adalah komitmen kami, para Babinsa, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Sertu Obin dengan penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa peran aktif Babinsa di lapangan merupakan representasi nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. “Kami ingin para petani merasa didukung dan tidak berjalan sendiri. Dengan adanya kepastian pembelian hasil panen, para petani akan semakin termotivasi untuk terus menanam dan meningkatkan produktivitasnya,” imbuhnya.
Kegiatan ini bukan hanya mencerminkan kerja sama strategis lintas sektor, tapi juga menjadi bukti bahwa keberhasilan sektor pertanian merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara petani, pemerintah, TNI, dan lembaga pendukung lainnya.
Panen kali ini menandai tidak hanya keberhasilan musim tanam, tetapi juga keberhasilan membangun kepercayaan dan harapan para petani, bahwa hasil kerja keras mereka mendapat tempat yang layak di negeri sendiri.