OJK Kediri Beberkan Pencapaian Triwulan Pertama Tahun 2025


FOTO : Dari tengah, Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, didampingi staf nya.(FT/Rohmad)

KEDIRI||KABARZINDO.com-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri terus memperkuat kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah kerja mereka. 

Program tersebut dilaksanakan melalui edukasi keuangan secara tatap muka, daring, maupun kampanye melalui media sosial dan media massa, serta beragam kegiatan sosial lainnya. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, dalam media update yang digelar disebuah cafe di Jalan Sultan Agung Kota Kediri, Jum'at sore (23/05/2024)

Menurut Ismirani, kolaborasi dan sinergi terselenggara berkat kerja sama OJK Kediri dengan Pemerintah Daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), lembaga jasa keuangan, perguruan tinggi, serta stakeholders terkait sehingga dapat menjangkau 56.071 masyarakat di 13 Kabupaten/Kota di wilayah eks-Karesidenan Kediri dan Madiun.

"Upaya peningkatan literasi keuangan ini sejalan dengan hasil survei indeks literasi dan indeks inklusi keuangan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, masing-masing sebesar 66,46 persen dan 80,51 persen meningkat dibandingkan survei SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi 
keuangan 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan 75,02 persen" ujar Ismirani Saputri.

Sampai dengan bulan Mei 2025, lanjut Ismirani, OJK Kediri telah melaksanakan 39 kegiatan edukasi, antara lain yakni, Rangkaian GERAK SYARIAH 2025 selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Talk show Keuangan Syariah (TKS), Edukasi keuangan dan TTS (Teka Teki Silang) Keuangan Syariah melalui media sosial instagram, Edukasi kepada mahasiswa, dan Kick Off Bulan Literasi Keuangan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.

"Untuk penguatan ekonomi daerah, OJK Kediri juga telah melaksanakan Rapat Pleno dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Kediri untuk menetapkan program kerja tahun 2025 yang akan sejalan dengan visi pembangunan Kota Kediri MAPAN," tambahnya.

Terkait kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri pada triwulan pertama tahun 2025 ini, menurut Ismirani, menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

"Pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan, peningkatan jumlah kepesertaan asuransi, serta peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal," terangnya.

Perempuan berkacamata itu menyebut, kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Maret 2025 tumbuh 3,17 persen (YoY) menjadi sebesar Rp88,52 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 61,34 persen dari total kredit. 

"Penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi kepada tiga sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 25,69 persen, Bukan Lapangan Usaha Rumah Tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rukan, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 23,33 persen, dan Industri Pengolahan sebesar 15,49 persen" lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK Kediri juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola keuangan, serta tidak mudah tergiur dengan penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tidak wajar yang tidak disertai legalitas dari OJK atau otoritas terkait.

"Ingat selalu rumus 2L, Legal dan Logis. Legal berarti harus dicek terlebih dahulu apakah investasi itu terdaftar resmi di OJK atau otoritas lainnya. Logis artinya harus diperhatikan apakah keuntungan yang ditawarkan masuk akal atau tidak, serta pahami risikonya," tegas Ismirani Saputri. 

Masyarakat yang menemukan informasi atau tawaran investasi dan pinjaman online yang mencurigakan atau diduga ilegal atau memberikan iming-iming imbal hasil/bunga yang tinggi (tidak logis) untuk melaporkannya kepada OJK.

Reporter:Rohmad


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia