![]() |
Pemotongan pita dibukanya kegiatan memperingati Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) 2025.Foto:Tri |
SIDOARJO||KABARZINDO.com- Pemerintah kabupaten Sidoarjo, bersama Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur menggelar serangkaian kegiatan semarak dalam rangka memperingati Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) 2025 yang diperingati setiap 30 April, "Berkolaborasi Mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel,".
kegiatan ini diharapkan memperkuat budaya keterbukaan di semua sektor pembangunan Jawa Timur.
Beberapa kegiatan digelar mulai dari diseminasi transparansi melalui pemasangan spanduk/billboard dana tau flyer HAKIN 2025 secara serentak di badan-badan publik se-Jatim. Tujuannya, membumikan semangat keterbukaan informasi dan mencerdaskan masyarakat melalui literasi informasi dan memperkuat fondasi pemerintahan yang baik (good governance).Terutama di wilayah Provinsi Jatim. Acara ini juga di meriahkan Senam massal, donor darah, cek kesehatan gratis, dialog publik, layanan informasi, bazar UMKM, photo booth, dan lainnya serta ada banyak doorprize.
Wakil bupati Sidoarjo, Mimik Idayana menyampaikan, bahwa kegiatan ini adalah momen penting yang tidak boleh dilewatkan. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa keterbukaan informasi publik merupakan kebutuhan sekaligus hak masyarakat, bukan sekadar jargon.
“Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membuka ruang-ruang partisipasi masyarakat. Peringatan HAKIN 2025 di Sidoarjo ini adalah salah satu wujud nyata bagaimana Sidoarjo benar-benar memiliki komitmen keterbukaan informasi,’’ucapnya.
Mimik juga menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo dengan KI Jatim menjadi bukti bahwa inovasi pelayanan publik berbasis transparansi bisa berjalan efektif jika semua pihak bekerja bersama. Ia juga berharap melalui kegiatan ini masyarakat terliterasi dengan baik tentang sistem birokrasi di pemerintahan. Misalnya, ketika ada jalan rusak di Sidoarjo, pemkab pasti akan melakukan perbaikan.
Tapi, kan tidak bisa perbaikan itu tiba-tiba atau langsung,’’ ujarnya, Minggu (25/5/2025) pagi.
Ada proses atau tahapan. Apakah itu lelang dan seterusnya. Nah, terkadang masyarakat yang tidak terinformasi dengan baik itu kemudian berkomentar miring melalui media sosial dan sejenisnya. ‘’Nah, literasi informasi kepada masyarakat ini tentunya menjadi pekerjaan kita bersama,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kelembagaan KI Jatim M. Sholahuddin menyebut puncak peringatan HAKIN 2025 ini menjadi tonggak penting dalam pengarusutamaan keterbukaan informasi publik sebagai bagian dari literasi publik. ‘’Ini salah satu bentuk nyata pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 yang bertujuan mendorong akuntabilitas dan transparansi publik. Kami sangat mengapresiasi Pemkab Sidoarjo sebagai pioner dalam menyelenggarakan kampanye keterbukaan di ruang terbuka seperti ini,” katanya,
Ia menambahkan, dengan menyentuh langsung masyarakat melalui pendekatan yang inklusif, informasi tidak hanya akan menjadi hak, tapi juga menjadi kekuatan yang dimiliki publik untuk
mendorong perubahan sosial yang lebih baik.
‘’Sekali lagi, ini bagian dari catatan sejarah penting. Sidoarjo menjadi daerah pertama, yang melaksanakan kampanye keterbukaan informasi secara terbuka di ruang publik. Konsepnya bukan lagi sebatas seminar atau forum terbatas, melainkan pendekatan populis dan ramah warga,’’ tambah Sholahuddin.
Konsep ini menjadi simbol penting bahwa keterbukaan informasi tidak harus elitis, melainkan harus menjangkau seluruh elemen masyarakat. Di era digital saat ini, arus informasi yang terbuka menjadi kekuatan besar dalam menjaga integritas pemerintahan dan menciptakan masyarakat yang melek informasi.
Acara ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya akses terhadap informasi yang jujur, terbuka, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Reporter:Tri