SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Bentengi Siswanya Agar Tidak Terjerat Bahayanya Judol dan Narkoba


Program Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) tahun ajaran 2025/2026.Foto:Dok

SIDOARJO||KABARZINDO.com— Melihat maraknya Judol (Judi Online) dan Narkoba/Napza yang terus menyasar anak-anak remaja yang masih produktif. SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo telah membentengi para siswanya agar tidak terjerat masalah tersebut.

Melalui program Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) tahun ajaran 2025/2026, salah satunya adalah memberikan pemahaman tentang bahayanya Judol dan bahayanya Narkoba/Napza.

Dengan menghadirkan narasumber Heri Kasianto, SH Kasubnit 2 Unit 1 Pidum Satrekrim Polresta Sidoarjo, pada (15/7/2025) di Aula KH AR Fahrudin SMAMDA Jl. Mojopahit Sidoarjo.

Dalam paparannya, Heri Kasianto banyak menjelaskan tentang alasan orang-orang bermain Judol hingga dampaknya yang mengganggu kesehatan dan psikologisnya. Mengakibatkan depresi, cemas, stress, mudah marah, sulit mengambil keputusan, termasuk juga mengalami penurunan daya tahan tubuh.

“Yang pasti, finansialnya dapat menumbuhkan kebutuhan hidup yang lebih baik, karena sudah terjerat Judol. Disamping juga diterangkan tentang dampak hukumnya, ancaman pidananya,” jelasnya.

Ia terangkan, “pelaku judi atau orang yang terlibat permaian judi diancam dengan pasal 303 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp 10 juta,” terangnya.

Hal yang serupa juga diterangkan oleh Heri Kasianto tentang bahayanya orang yang telah memakai narkoba/napza. Dampaknya hingga tentang proses hukumnya yang telah ditentukan.

Ketua Fortasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Davika Sukmawati, S.Psi menegaskan kalau kegiatan ini sebagai bentuk prefentif yang dilakukan oleh sekolah, karena Judol dan Narkoba ini sudah marak menyasar anak-anak sekolah.

“Jadi pada intinya anak-anak ini dipahamkan atau dibentengi, agar bisa menghindari Judol dan Narkoba. Karena bahayanya, efeknya dan dampah hukumnya sudah dijelaskan oleh narasumber dengan jelas dan tegas,” katanya.

Dengan pemahaman ini diharapkan anak-anak jangan sampai mendekati Judol dan Narkoba. “Jadi tidak sampai main Judol atau pengguna Narkoba, kalau bisa mendekati saja jangan sampai,” harapnya.

“Selain pengenalan terhadap lingkungan sekelah, anak-anak baru ini juga harus dibentengi terlebih dahulu. Sehingga nantinya bisa menjadi siswa yang taat aturan, dan bisa menyesuaikan diri bahwa SMAMDA ini adalah sekolah yang sangat Islami,” terangnya.


Reporter:Tri/Mad

 


Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia