![]() |
Dirut PT BPR Delta Artha Sofia Nurkrisnajati Atmaja menerima penghargaan Infobank Award.(Foto Ist) |
Dalam acara tersebut, Majalah Infobank menganugerahkan Infobank BPR Award 2025 kepada 413 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang meraih predikat “Sangat Bagus” berdasarkan kinerja tahun 2024.
Salah satunya adalah PT BPR Delta Artha Sidoarjo, yang sukses mempertahankan performa keuangannya di tengah tantangan ekonomi nasional.
“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan. BPR Delta Artha Sidoarjo, harus terus menjaga integritas dan performa meski kondisi ke depan semakin kompetitif,” ujar
Dirut PT BPR Delta Artha Sofia Nurkrisnajati Atmaja Sabtu (30/8/2025) pagi.
Economic Mastery Forum 2025 mengangkat tema “Unlock Opportunities in Global Economic Changes” dengan menghadirkan sejumlah narasumber papan atas, antara lain:
• Solikin M. Juhro, Asisten Gubernur & Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI
• Agus D.W. Martowardojo, Bankir Senior & The Infobank Expert Council
• Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., Guru Besar UI
Selain sesi diskusi, forum ini juga meluncurkan buku terbaru karya bankir senior Sigit Pramono berjudul “Transformasi dan Ruwat – Citra”.
Menurut data Biro Riset Infobank (birI), dari 1.058 BPR yang dirating, hanya 413 BPR yang berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”. Penilaian didasarkan pada laporan keuangan publikasi 2023–2024, termasuk aspek kesehatan perbankan, tata kelola, serta manajemen risiko.
Lebih lanjut, Sofia menjelaskan ia mengutip pernyataan Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto, dalam sambutannya yang menegaskan bahwa industri BPR kini menghadapi tiga tantangan utama:
Pertama, ketidakpastian global akibat kondisi geopolitik, kebijakan tarif perdagangan, serta tekanan ekonomi domestik, turut melemahkan daya beli masyarakat dan memperkecil permintaan pasar.
Kedua, likuiditas yang semakin ketat menjadi hambatan tersendiri bagi perbankan, termasuk BPR. Kehadiran instrumen seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan yield menarik membuat dana investor tersedot ke pasar surat berharga, bukan ke perbankan.
Ketiga, meningkatnya risiko kredit. Di tengah tekanan ekonomi, ada potensi meningkatnya kredit bermasalah akibat debitur nakal yang menyalahgunakan fasilitas pinjaman, gagal membayar, atau bahkan melakukan tindakan hukum manipulatif.
“Dengan tetap menjaga governance dan integritas, saya yakin, mesti banyak tantangan, BPR akan mampu survive dan tumbuh,” ujar Eko B Supriyanto.
Acara ditutup dengan performance lady rocker Atiek CB yang akan membawakan lagu-lagu hits lawasnya. Sukses selalu BPR Delta Artha Bang e Wong Darjo.
Reporter:Tim Jkt