![]() |
FOTO : Mas Dhito dalam konferensi pers bersama Wakil Bupati, Dandim 0809/Kediri serta Kapolres Kediri yang digelar di halaman kantor Pemkab Kediri.(FT/Rohmad) |
KEDIRI||KABARZINDO.com- Pasca Kerusuhan yang terjadi di lingkungan kantor Pemerintah Daerah (Pemkab) Kediri yang terjadi pada Sabtu malam (30/08) hingga minggu dini hari, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan keprihatinannya.
Kerusuhan tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, termasuk kantor pemerintahan Kabupaten Kediri, kantor DPRD, Samsat Katang, dan belasan OPD lainnya.
Menurut Mas Dhito (sapaan Bupati Kediri), kejadian ini bukan sekadar merusak bangunan, tetapi juga melukai hati seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Kediri secara umum.
Hal tersebut disampaikan Mas Dhito dalam konferensi pers bersama Wakil Bupati, Dandim 0809/Kediri serta Kapolres Kediri yang digelar di halaman kantor Pemkab Kediri, pada minggu sore (31/082025)
"Yang hancur bukan hanya gedung, tapi juga hati kami semua. Api boleh padam hari ini, tapi luka sosial akan lama sembuh bila kita tidak belajar," kata Mas Dhito.
Mas Dhito menyebut, 18 OPD terdampak akibat peristiwa itu. Trmasuk kantor Bupati, Wakil Bupati, Inspektorat, Bappeda, Kesbangpol, BKD, dan sejumlah bagian penting seperti hukum, perekonomian, serta tata pemerintahan. Arsip dan aset pemerintah, mulai dari dokumen kepegawaian, pemetaan aset daerah, hingga data bantuan sosial, banyak yang hangus terbakar.
Lebih memprihatinkan, perusakan juga menyasar Museum Bhagawa Tabari, yang menyimpan koleksi sejarah dan cagar budaya. Beberapa artefak hilang, termasuk fragmen kepala Ganesha, kain batik, miniatur lumbung, dan arca Bodhisattwa.
"Kami mohon kepada siapa pun yang mengambil benda-benda peninggalan sejarah ini untuk mengembalikannya. Taruh saja di Pemkab, tidak perlu takut atau malu. Ini warisan yang seharusnya kita jaga, bukan dirusak," lanjutnya.
Meski fasilitas pemerintahan lumpuh total, Mas Dhito memastikan pelayanan publik akan tetap berjalan.
"Mulai besok, aktivitas pemerintahan tetap kami jalankan, meski dengan segala keterbatasan sarana," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan 123 orang yang diduga terlibat dalam aksi anarkis tersebut. Mirisnya, sebagian besar pelaku adalah pelajar.
"Ada siswa SMP, SMA, SMK, bahkan santri. Ada juga satu perempuan yang ikut aksi. Ini jadi perhatian kita semua, terutama para orang tua agar lebih mengawasi putra-putrinya," ucap Kapolres.
Hal senada disampaikan Dandim 0809 Kediri, Letkol Inf. Ragil Jaka Utama. Ia menegaskan bahwa TNI akan mendukung penuh pemulihan keamanan dan roda pemerintahan di Kediri.
"Kami pastikan bersama Polri, situasi saat ini aman terkendali. Roda pemerintahan dan perekonomian harus tetap berjalan. Kami siap 100 persen membantu," tutup Dandim.
Reporter:Rohmad