![]() |
FOTO : Pembina komunitas Gerakan Resik-Rwsik Masjid (GGRM), Imam Wildan Zarkasyi, ikut andil membersihkan Masjid Mambaul Ulum, Kelurahan Rejomulyo.(FT/Rohmad) |
Masjid Mamba'ul Ulum merupakan masjid ke-14 yang dibersihkan relawan GRRM sejak dibentuk pada 16 februari lalu. Setiap bulan, mereka minimal membersihkan 2 masjid.
"Di Kediri (GRRM) masih baru, masih 7 bulan, tapi jadwal kita sepanjang tahun 2025 ini sudah penuh, bahkan sampai Februari 2026," kata Ketua GRRM Kediri, Hoediono Hastianto, saat ditemui dilokasi bersih-bersih.
Menurut Hastianto, komunitas yang dia pimpin ini beranggotakan masyarakat umum dari segala usia dan latar belakang. Mereka berkomitmen untuk berbuat yang bermanfaat sambil mencari bekal akhirat.
"Kita mau berbuat yang bermanfaat, istilahnya temen-temen itu golek sangu, (Bekal Akhirat) dengan resik-resik masjid," ungkapnya.
Proses pembersihan masjid mencakup seluruh bagian, mulai dari atap, bangunan utama, toilet, tempat wudhu, hingga peralatan elektronik. Untuk area tinggi, pembersihan dilakukan oleh relawan yang memiliki kemampuan memanjat, sebagian besar adalah mantan pecinta alam.
"Untuk masyarakat Kediri dan sekitarnya, mari kita bersama-sama menjaga kebersihan keindahan dan kemakmuran masjid. Dengan menjaga kebersihan maka kesuciannya akan terjaga," imbuh Hastianto.
Kegiatan resik-resik di Masjid Mamba'ul Ulum tersebut turut dihadiri pembina GGRM, Imam Wildan Zarkasyi. Ia terlihat ikut ambil bagian dalam bersih-bersih masjid.
Pria yang juga anggota DPRD Kota Kediri ini mengaku bersyukur atas respon masyarakat. Awalnya, kata Imam, pihaknya sempat ragu kegiatan ini akan berjalan sukses.
"Alhamdulillah respon masyarakat itu cukup antusias dan ekspresif. Jadi gerakan ini semakin banyak dan teman-teman yang bergabung juga semakin banyak. Yang paling penting sebenarnya ini bisa mendekatkan banyak kalangan ke masjidnya masing-masing" Ujar Imam.
Politisi Partai Golkar itu juga mengapresiasi banyaknya anak muda dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kediri yang ikut bergabung dalam program resik-resik masjid ini. Pihaknya sedang menyiapkan agar bisa menjangkau para pelajar.
"Kita sedang siapkan untuk masjid-masjid sekolah. Mungkin mulai bulan Oktober kita ada beberapa sekolah yang kita mau bersihkan. Nanti kita ngajak siswanya supaya ikut terlibat aktif," beber Imam.
Diakui Imam, banyak masjid di Kota Kediri bangunannya tingginya dan tidak terjangkau jika dibersihkan dengan alat seadanya. GRRM, kata dia, mempunyai alat dan anggota yang punya ketrampilan untuk membersihkan.
"Kita ini sebenarnya banyak anggota yang duluan anggota pecinta alam, jadi kerjaannya itu dulu di ketinggian-ketinggian. Kita juga relatif punya alat untuk protection. Jadi untuk kegiatan yang di atas ketinggian kita punya alat untuk pengamanannya jadi insya Allah, kita bisa bantu," Imbuhnya.
Ucapan terimakasih dan apresiasi tinggi disampaikan Zahroni, takmir Masjid Mamba'ul Ulum. Ia sangat mendukung kegiatan yang di gagas GRRM. Apalagi, dalam kegiatan ini banyak melibatkan anak muda.
Menurut pria yang mengaku mengenal GRRM melalui media sosial tersebut, pelibatan anak muda akan membuat masyarakat semakin mencintai masjid.
"Saya sangat mendukung sekali karena ini menambah anak-anak muda untuk peduli dengan masjid. Terima kasih kepada teman-teman dari GRRM, yang membantu membersihkan masjid ini, karena memang ada bagian yang tinggi yang masyarakat tidak bisa menjangkau," ucap Zahroni.
Reporter: (Rohmad)


