 |
| Sosialisasi dan edukasi Program KURDA, Selasa (21/10/2025) bertempat di pendopo balai desa Buduran.Foto: (Foto:Tri) |
SIDOARJO||KABARZINDO.com– Dalam upaya mendorong kesejahteraan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),Pemerintah desa Buduran Kecamatan Buduran Sidoarjo, bekerja sama dengan Bank BPR Delta Artha menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi Program KURDA, Selasa (21/10/2025) bertempat di pendopo balai desa Buduran.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, yang terdiri dari pelaku UMKM,dan warga setempat. Hadir pula perwakilan dari perangkat desa juga kelompok UMKM Prabu Buduran.
Dalam sambutan sosialisasi yang di lakukan oleh Nur Inun selaku Penyelia Pemasaran dan di dampingi Tim AO 1 menyampaikan bahwa program KURDA ini diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pelaku UMKM, terutama dalam hal akses permodalan dengan bunga yang sangat ringan yaitu 2% pertahun.
“ Dengan program KURDA ini para pelaku UMKM Sidoarjo, lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal dengan bunga yang sangat rendah. Selain itu prosesnya sangat cepat baik tanpa anggunan maupun menggunakan anggunan. Tentunya Program KURDA sangat relevan untuk mendorong penguatan ekonomi masyarakat,” ujar Nur Ainun.
Sementara itu, Direktur Utama BPR Delta Artha Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menjelaskan bahwa program KURDA merupakan bentuk komitmen BPR dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Kabupaten Sidoarjo, khususnya dengan menghadirkan akses keuangan yang mudah, cepat, dan bebas dari jerat rentenir.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan produktivitas UMKM, memperkuat daya saing, serta menggerakkan roda perekonomian lokal, khususnya di Kabupaten Sidoarjo,” pungkasnya.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo bersama Delta Artha optimis dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan inklusif bagi seluruh pelaku UMKM khususnya di kabupaten Sidoarjo.
Dalam waktu yang sama Nanang warga RW 02 salah satu peserta sosialisasi mengatakan bahwa program KURDA sangat bagus karena bunganya sangat rendah tapi dengan sistem kelompok tanggung renteng yang tanpa anggunan.
Kalau dengan cara tanggung renteng dan mencairannya 10 juta dibagi dengan kelompok bagi saya jelas tidak cukup untuk modal dalam mengembangkan usaha. Jadi sebagai alternatifnya harus menggunakan jaminan baru usaha saya bisa hidup,"tuturnya.
Reporter:Tri
