![]() |
Ketua DPRD Sidoarjo, membesuk para korban yang kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025) siang.(Foto:Ist) |
SIDOARJO||KABARZINDO.com- Duka mendalam masih menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, pasca runtuhnya bangunan mushala pada Selasa (30/9/2025) lalu. Musibah ini tidak hanya menyisakan luka fisik bagi para korban, tetapi juga meninggalkan trauma bagi santri maupun keluarga besar pesantren.
Di tengah suasana penuh keprihatinan ini, Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdillah Nasih, menunjukkan kepedulian yang tinggi. Sosok yang akrab disapa Cak Nasih tersebut turun langsung membesuk para korban yang kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025) siang.
Kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk dukungan moral, melainkan juga untuk memastikan para korban mendapat penanganan medis terbaik. “Alhamdulillah, secara umum semua korban mendapat perawatan yang baik. Bahkan yang luar biasa, mereka menunjukkan ketabahan dan semangat yang begitu kuat untuk pulih,” ujarnya dengan nada haru.
Salah satu kisah yang membuat Cak Nasih terharu adalah kondisi Syailendra Haical, bocah 13 tahun yang selamat setelah terjebak selama tiga hari di bawah reruntuhan. Saat pertama kali dievakuasi, kondisinya sangat lemah. Namun kini, kesehatan Haikal perlahan membaik.
“Dia sudah bisa berbicara lancar, bahkan penuh semangat. Bayangkan, baru saja lolos dari maut, tetapi yang dipikirkan adalah bagaimana bisa cepat kembali ke pondok untuk belajar. Ini bukti luar biasa dari keteguhan seorang santri kecil,” ungkapnya.
Selain Haikal, Cak Nasih juga menjenguk Abdul Rozi, salah satu korban yang harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan kaki akibat diamputasi. “Meski kehilangan anggota tubuh, ia tetap ikhlas. Keluarganya pun luar biasa, menerima musibah ini dengan penuh kesabaran,” kata Cak Nasih.
Informasi terakhir menyebutkan, ada 13 korban yang masih dirawat di RSUD Sidoarjo. Menurut Ketua Komisi D Moch.Dhamroni Chudlori aspek psikologis juga tidak boleh diabaikan.
“Banyak santri yang kini mengalami trauma. Karena itu, trauma healing harus segera dilakukan. Kami siap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, bahkan kader PKB siap diterjunkan untuk ikut mendampingi pemulihan mental para korban,” tegas Dhamroni.
Reporter:Tri