Coklit yang dimulai sejak tanggal 24 Juni 2024. Coklit selesai 100% pada tanggal 13 Juli 2024.(FT/Rohmad) |
KEDIRI||KABARZINDO.com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri telah merampungkan tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih untuk pilkada serentak 2024. KPU Kota Kediri membutuhkan waktu 20 hari untuk menuntaskan Coklit yang dimulai sejak tanggal 24 Juni 2024. Coklit selesai 100% pada tanggal 13 Juli 2024.
Pencapaian 100% dalam rentang 20 hari itu, turut mengantar KPU Kota Kediri masuk 5 besar proses coklit tercepat di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Atas keberhasilan itu, KPU Kota Kediri memberi reward kepada 3 Pantarlih tercepat dan terakurat yang mewakili masing-masing Kecamatan di Kota Kediri.
Adapun 3 Pantralih yang mendapat penghargaan yakni, Ika Prapita Sari dari TPS 6 Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto, Kurnia Mei Wulandari TPS 5 Kelurahan Kampung Dalem Kecamatan Kota, dan Vinda Andi Kurnia TPS Tiga Kelurahan Ngletih Kecamatan Pesantren.
Reza Christian, Ketua KPU Kota Kediri kepada wartawan mengungkapkan, usai pelaksanaan Coklit tahapan berikutnya yakni Penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS).
"Sesuai target, tanggal 13 kemarin Coklit selesai 100%, hari ini KPU menyelenggarakan rakor (Rapat Koordinasi) terkait dengan evaluasi Coklit dan persiapan penyusunan DPS," ujar Reza Christian usai membuka rakor yang digelar disebuah Hotel di Jalan Doho Kota Kediri, Senin malam (22/07/2024).
Saat ini, kata Reza, KPU Kota Kediri sedang melakukan verifikasi terhadap sekitar 1.500 data pemilih yang diperkirakan masuk kategori Tidak Memenuhi Syarat(TMS). Proses ini termasuk pencarian data pendukung untuk memastikan validitas status TMS tersebut.
Status data TMS ini mencakup pemilih yang meninggal dunia, dan kondisi lain seperti menjadi anggota TNI-POLRI maupun pindah tempat yang mempengaruhi keabsahan data mereka sebagai pemilih di Kota Kediri pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
"Untuk kategori TMS, diperkirakan ada sekitar 1.500 pemilih, namun perlu diverifikasi lebih lanjut. Kami masih mencari data pendukung, terutama untuk pemilih yang telah meninggal dunia dan kategori lainnya, agar dapat dipastikan apakah benar mereka masuk dalam kategori TMS atau tidak," lanjutnya.
Untuk memastikan keabsahan data TMS, KPU Kota Kediri akan berkoordinasi dengan Dispendukcapil guna memperoleh data pembanding, hal ini untuk memastikan yang bersangkutan masuk dalam kategori TMS.
"Jika data TMS pemilih merupakan anggota kepolisian atau TNI, maka kami harus melengkapi data pendukungnya dan akan kita teliti lagi," imbuh Reza.
Sementara itu, Kurnia Mei Wulandari, salah satu Pantarlih yang mendapat reward dari KPU Kota Kediri mengaku senang kerja kerasnya di Apresiasi. Perempuan yang mengaku sering ikut pendataan itu butuh waktu seminggu untuk merampungkan Coklit kepada 349 pemilih.
"Sering pendataan sih, jadi saya tahu lokasinya, Saya kenal banget (orang-orangnya), kebetulan saya pendataan itu sudah sering, biasanya BKKBN dan BPS," tutupnya.
Reporter:Rohmad