SIDOARJO||KABARZINDO.com– Dalam mendukung pertanian yang terus menghadapi tantangan perubahan iklim, hama, dan modernisasi teknologi, kehadiran sosok Babinsa dengan pendekatan humanis menjadi kunci keberhasilan. Hal inilah yang tercermin dari peran aktif Sertu Hendra Rudi Hartono, Babinsa Koramil 0816/02 Candi, dalam mendampingi petani di Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (30/5/2025).
Selama musim tanam tahun ini, Sertu Hendra mendampingi Kelompok Tani “Makmur Jaya” yang diketuai oleh Bapak Masuji, dalam mengelola 3 hektar sawah di Dusun Klurak. Pendampingan ini tidak sekadar bersifat teknis, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan sosial para petani, sehingga menghasilkan peningkatan signifikan dalam produktivitas maupun semangat kerja petani setempat. “Tugas kami tidak berhenti pada pengamanan wilayah. Kami hadir untuk membantu masyarakat, khususnya petani, agar semakin berdaya dan mandiri dalam menjaga ketahanan pangan,” ujar Sertu Hendra dengan penuh semangat.
Pengelolaan Drainase dan Kontur Tanah: Mengidentifikasi pola aliran air untuk mencegah genangan dan memaksimalkan penyerapan air pada masa tanam, Menggabungkan bajak mesin dan tradisional untuk efisiensi kerja, tanpa mengurangi kualitas tanah, Bekerja sama dengan PPL Dinas Pertanian untuk menyediakan benih padi Inpari 32 yang tahan hama dan memiliki potensi hasil tinggi, Para petani melakukan uji awal benih di polibag untuk menjamin kualitas, sebelum ditanam secara massal, Pola Tanam Jajar Legowo: Teknik ini mampu meningkatkan jumlah anakan produktif hingga 15–20% per rumpun, Pupuk Organik Fermentasi: Memanfaatkan limbah jerami dan kotoran ternak untuk membuat pupuk cair organik, menjaga kesuburan tanah jangka panjang, Pengendalian Hama Berbasis Hayati: Dilakukan penyemprotan hayati berbasis mikroba yang aman bagi lingkungan.
Sentuhan Humanis dalam Setiap Langkah
Pendampingan yang dilakukan Sertu Hendra tidak hanya terpaku pada teknik budidaya. Ia kerap mengajak para petani untuk berdiskusi santai di sela-sela aktivitas—berbagi kisah keluarga, mengenang cara tanam tradisional, hingga sekadar bercanda untuk mencairkan suasana. “Lebih dari sekadar pendampingan teknis, kami membangun kepercayaan dan semangat petani. Saat hati mereka tenang dan bahagia, produktivitas ikut meningkat,” tutur Hendra sambil tersenyum.
Keberhasilan metode pendampingan ini terlihat dari peningkatan hasil panen yang mencapai rata-rata 20% lebih tinggi dibanding musim sebelumnya. Bapak Masuji mengakui bahwa pendekatan sederhana namun konsisten ini membawa perubahan signifikan. “Dulu kami sempat bingung menghadapi serangan hama dan kesuburan tanah yang menurun. Tapi berkat arahan Pak Hendra, kami kembali percaya diri. Hasil panen naik, harapan kami pun tumbuh,” ungkapnya.
Manfaat Jangka Panjang dan Dampak Sosial
Pendampingan ini bukan hanya berdampak pada panen, tapi juga menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong antarwarga. Produktivitas Naik: Rata-rata hasil panen meningkat 20% dibanding musim lalu.
Peningkatan Kemandirian Pangan: Desa Klurak menjadi contoh bagi desa lain dalam menerapkan pola pendampingan yang menyatu dengan budaya lokal. Solidaritas Sosial: Semangat gotong-royong semakin hidup, terlihat dari keterlibatan masyarakat mulai dari proses tanam hingga panen. Kisah sukses di Klurak ini membuktikan bahwa keterlibatan TNI AD, khususnya Babinsa, dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan desa. Dengan pendekatan yang penuh kepedulian dan kolaboratif, sektor pertanian lokal mampu bangkit dan menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional. “Kami berharap pola pendampingan seperti ini bisa diterapkan di desa-desa lain di wilayah Kabupaten Sidoarjo, sehingga petani makin mandiri dan sejahtera,” tutup Sertu Hendra.