Lambatnya Pengerjaan Proyek Rumah Pompa di Kedungpeluk Candi, Bupati Sidoarjo Lakukan Peneguran Keras Terhadap Kontraktor yang Suka Main-Main

 

Bupati Sidoarjo Subandi saat melakukan sidak ke lokasi proyek boezem Kedungpeluk, Candi, pada Kamis (27/11/ 2025). (Foto:Tri)

SIDOARJO||KABARZINDO.com– Bupati Sidoarjo Subandi terlihat kecewa berat saat menyaksikan lambatnya proyek pembangunan boezem (rumah pompa) di Sungai Kedungpeluk, Kecamatan Candi. Bupati Subandi memperingatkan kontraktor pelaksana agar tidak main-main. Keterlambatan proyek senilai lebih dari Rp 7 miliar itu akan menyusahkan masyarakat.

”Kalau ada apa-apa dengan proyek ini, yang susah nanti masyarakat Tanggulangin. Saya peringatkan, jangan main-main kontraktornya,” ujarnya saat melakukan sidak ke lokasi proyek boezem Kedungpeluk, Candi, pada Kamis (27/11/ 2025).

Bupati Subandi didampingi oleh Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Dwi Eko Saptono. Ada juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Sabino Mariano, serta camat dan kepala-kepala desa sekitar lokasi proyek.

Pengerjaan proyek tersebut terkesan lamban. Seharusnya boezem bisa rampung Desember 2025 ternyata belum terlihat realisasi yang signifikan. Informasinya, progres proyek tersebut baru mencapai 40 persen.

Yang paling menyedihkan, menurut Bupati Subandi, ialah pembangunan lantai bawah boezem. Di bagian bawah proyek baru terlihat beton semen yang masih basah. Artinya, baru digarap.

Padahal, yang terpenting dalam proyek boezem itu seharusnya menyelesaikan bagian lantai dulu. Sebab, jika lantai sudah selesai, air dari Sungai Kedungpeluk bisa dialirkan. Tidak mengganggu proyek bagian atas.

”Kalau lantai bawah tidak selesai, beban moral kita tinggi. Buangan air dari Tanggulangin terganggu. Ini koreksi lagi bagi pelaksana,” tegasnya.

Sungai Kedungpeluk terhubung dengan boezem di Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Air dari Tanggulangin akan melewati boezem Kedungpeluk sebelum mencapai muara. Karena itu, proyek boezem Kedungpeluk harus digarap hati-hati dan dituntaskan tepat waktu.

Proyek boezem Kedungpeluk dikerjakan oleh CV Barokah Jaya. Kontraktot pengawasnya ialah CV Pandu Adhi Graha. Nama pekerjaan adalah pembangunan Rumah Pompa Kedungpeluk. Nilai proyek Rp 7.18.780.000 dari APBD Sidoarjo 2025. Waktu pengerjaan 180 hari.

Bupati Subandi tidak bisa menerima alasan lambatnya proyek boezem tersebut akibat kondisi cuaca. Sebab, kontraktor pelaksana pasti sudah memperhitungkan itu dari awal. Kontraktor sudah tahu itu soal cuaca ini. Kontarktor pun bisa menghitung. Menerima pekerjaan bulan berapa, dikerjakan berapa hari. Musim hujan berapa hari, kontraktor sudah bisa memperhitungkannya.

”Kalau sudah tahu dan tidak sanggup ya jangan ambil lah kerjaan ini,” katanya.

Kalau curah hujan tinggi, air dari Tanggulangin terganggu, Pemkab Sidoarjo yang akan dikomplain masyarakat. Jadi, menggarap boezem itu sejak awal harus hati-hati. Mana yang harus dikerjakan dulu. Kalau yang lantai bawah sudah selesai, cuaca buruk, air masih bisa dialirkan dan tidak ada masalah.

”Kalau seperti ini bagaimana Tanggulangin nanti,” tegasnya lagi.

Bupati Subandi menyatakan akan merapatkan lagi untuk mengevaluasi dan mengoreksi proyek-proyek yang progresnya lambat hingga hari ini. Jangan sampai terjadi lagi pada 2026 kontraktor yang suka main-main dalam menggarap proyek akan diputus. 

”Saya koreksi 2025 ini, tidak ada ampun bagi kontraktor yang suka main-main. Saya putus semua,” ujar Bupati Subandi dengan nada tinggi.


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia